Thursday, June 27, 2013

Bahaya makanan cepat saji

Di jaman yang serba modern ini memang banyak menjadi pemicu bagi sebagian orang untuk berpola hidup kurang sehat, salah satu diantaranya adalah mengkonsumsi makanan cepat saji. Makanan cepat saji atau dikenal juga dengan fast food ini memang merupakan solusi praktis dan cepat untuk memenuhi kebutuhan makan kita sehari-hari. Bakso, chicken nugget, burger, mi instant, dan berbagai makanan cepat saji lainnya pasti sudah kita kenal sehari-hari. Cara penyajian yang cepat, rasanya yang nikmat dengan pilihan rasa yang beragam juga menjadi salah satu alasan bagi sebagian dari kita hingga akhirnya memilih makanan yang tidak sehat ini. Padahal bahaya makanan cepat saji ini tentu tidak bisa dianggap sepele, sehingga jenis makanan ini sangat pantas untuk dihindari.

Pada dasarnya makanan cepat saji bersifat tinggi lemak, gula, kalori, dan garam, namun rendah serat dan nutrisi. Makanan cepat saji juga tidak cepat rusak karena sarat dengan bahan kimia dan pengawet. Dari Amerika Serikat, budaya makanan cepat saji ini cepat menyebar ke negara lain di seluruh dunia pada tahun 1980-an. Negara-negara tersebut akhirnya meninggalkan pola makan tradisional dan sehat mereka dan beralih ke makanan cepat saji. Akhirnya berbagai masalah kesehatan akibat makanan cepat saji muncul di seluruh dunia. 

Salah satu bahaya makanan cepat saji untuk kesehatan yaitu dapat menyebabkan kegemukan atau obesitas. Masalah yang satu ini tentu tidak bukan masalah kecil, karena jika dibiarkan bisa mengganggu kesehatan secara serius. Perlu kita ketahui bahwa makanan cepat saji banyak mengandung lemak dan kolesterol yang pastinya tidak bagus untuk kesehatan kita. Contohnya, sandwich atau burger bisa mengandung 500-700 kalori dan setengahnya adalah lemak jenuh. Bahkan untuk jangka panjang, masalah obesitas ini bisa memicu penyakit kolesterol, jantung, diabetes, tekananan darah tinggi, gangguan ginjal, dan penyakit berbahaya lainnya.

The American Journal of Preventive Medicine menyebutkan bahwa persentase kalori dalam makanan cepat saji telah meningkat dari 3 persen menjadi 12 persen dalam kurun 20 tahun terakhir ini. Menurut salah seorang ahli gizi, jika kita memakan satu porsi makanan cepat saji, kalori yang masuk ke tubuh kita seperti tiga porsi makanan 'biasa'.

Bahaya makanan cepat saji lainnya  adalah kerusakan hati. Zat-zat adiktif yang terkandung di dalam zat pewarna atau pengawet pada makanan yang dikonsumsi secara sering atau terus menerus bisa menyebabkan gangguan pada hati. Jumlah racun yang terus terakumulasi dalam tubuh ini akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan hati. Tingginya asam lemak trans yang terdapat di dalam fast food ini juga bisa menyebabkan menumpuknya fatty liver yang pastinya bisa menyebabkan disfungsi dan juga penyakit pada hati.

Memicu penyakit jantung juga merupakan bahaya makanan cepat saji lainnya yang pastinya tidak bisa dianggap sepele. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa jantung mempunyai peranan yang sangat penting untuk tubuh kita. Dengan adanya kadar lemak dan juga kandungan antrium yang terdapat di dalam makanan cepat saji ini, sangat berpotensi untuk menaikkan kadar kolesterol dalam darah. 


Di bawah ini adalah salah satu video yang menunjukkan bahwa burger dari sebuah restaurant cepat saji di Amerika dapat bertahan bertahun-tahun, tanpa ada perubahan bau dan rasa. Bayangkan jika makanan bisa bertahan selama itu, apa saja bahan pengawet yang terkandung di dalamnya?



Jadi, untuk mendapatkan kesehatan yang lebih baik, tentu akan lebih baik jika kita sebisa mungkin menghindari makanan cepat saji karena bagaimanapun juga fast food ini sudah terbukti tidak baik untuk kesehatan.

(sumber: ezinearticles.com, youtube.com)

No comments:

Post a Comment